Langsung ke konten utama

Konsep Oksigenasi




KONSEP OKSIGENASI




OLEH:
AFIF DAFAKUSUMAH



2018


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah konsep oksigenasi keperawatan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber buku, jurnal dan sumber lainnya sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang konsep oksigenasi keperawatan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.


Padang,     Agustus 2018


Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi adalah bagian dari kebutuhan fisiologis (Huraki Maslow). Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan, oksigen sangat berperan dalam proses metabolism tubuh, kebutuhan oksigen dalam tubuh harus dipenuhi apabila kebutuhan dalam tubuh berkurang, maka terjadi kerusakan pada jaringan otak. Dan apabila hal tersebut terjadi berlangsung lama akan mengakibatkan kematian.
Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah utama dalam pemenuhan dasar manusia. Hal ini telah terbukti ada yang kekurangan oksigen akan mengalami hipoxia dan akan terjadi kematian. Proses pemenuhan kebutuhan pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian oksigen melalui saluran pernapasan dan sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan, dan memperbaiki organ pernapasan agar dapat berfungsi normal kembali. Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan nasal kanul, masker, dan kateter nasal.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi dari kebutuhan oksigenasi ?
2.      Sistem tubuh apa saja yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi ?
3.      Bagaimana proses oksigenasi?
4.      Sebutkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi?
5.      Masalah apa saja yang ada dalam oksigenasi ?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Agar mahasiswa lebih paham dan mengerti dalam tehnik pemasangan oksigen.
2.      Agar mahasiswa dapt memenuhi kebutuhan dasar pasien yang berhubungan dengan oksigenasi.
3.      Agar mahasiswa mempunyai pedoman dalam tindakan selanjutnya.

D.    MANFAAT PEMBAHASAN
1.      Menambah wawasan bagi mahsiswa tentang kebutuhan-kebutuhan dasar pada manusia.
2.      Memperkaya pengetahuan mahsiswa tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan kebutuhan oksigenasi.

 















BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI KEBUTUHAN OKSIGENASI
Defenisi kebutuhan oksigenasi menurut para ahli:
a.       Andarmoyo (2012)
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ dan sel tubuh. Keberdaan oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolism dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas dai atmosfe. Oksigen (O2) untuk kemudian diedarkan keseluruh jaringan tubuh .
b.      Wahid Iqbal Mubarak (2007)
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel
(Wahit Iqbal Mubarak, 2007).
Jadi, Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di gunakan untuk kelangsungan metabolism sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel.
B.     SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN OKSIGENASI

1.      Saluran Pernapasan bagian atas
Saluran ini berfungsi dalam menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara yang dihirup. Saluran pernapasan bagian atas terdiri atas hidung, faing, laring, dan epiglottis.
a.    Hidung
Proses oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui hidung. Pada hidung terdapat naes anterio yang mengandung kelenjar sebaseus dan ditutupi oleh rambut yang kasar. Bagian ini bermuara ke rongga hidung,sebagai bagian hidung lainnya, yang dilapisi oleh selaput lendir dan mengandung pembuluh darah. Udara yang masuk melalui hidung akan disaring oleh rambut yang ada didalam vestibulum (sebagai bagian dari rongga hidung) kemudian udaa tesebut akan dihangatkan dan dilembapkan.
b.    Faring
Faring merupakan pipa berotot yang terletak dari dasar tengkoak sampai dengan esophagus. Berdasakan letaknya, faring dibagi menjadi tiga, yaitu nasofaring, (dibelakang hidung), orofaring (dibelakang mulut), dan laringofaring (dibelakang laring).
c.    Laring (Tenggorokan)
Laring merupakan saluran pernapasan setelah faring. Laring terdiri atas bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligament dan membran dengan dua lamina yang bersambung digaris tengah.

d.    Epiglottis
Epiglottis merupakan katup tulang rawan yang bertugas menutup laring saat proses menelan.
2.      Saluran Pernapasan Bagian Bawah
Saluran ini berfungsi mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan. Saluran pernapasan bagian bawah terdiri atas trakhea, bronkhus, segmen bronchi, dan bronkiolus.
a.        Trakhea
Trakhea (batang tenggorokan) merupakan kelanjutan dari laing sampai  kira-kira ketinggian vertebrae toakalis kelima. Trakhea memiliki panjang ± 9 cm dan tersusun atas 16-20 lingkaran tak lengkap yang berupa cincin. Trakhea dilapisi oleh selaput lendir dan terdapat epitelium besilia yang bisa mengeluakan debu atau benda asing.
b.       Bronkhus
Bronkhus meupakan kelanjutan dari trakhea yang bercabang menjadi bronkhus kanan dan kiri. Bonkhus bagian kanan lebih pendek dan lebar daripada bagian kiri. Bronkhus kanan memiliki tiga lobus, yaitu lobus atas, tengah, dan bawah. Sementara bronkhus kiri lebih panjang daripada bagian kanan dengan  dua lobus, yaitu lobus atas dan bawah.  
c.    Bronkiolus
Bronkiolus merupakan saluran percabangan setelah bronkhus.


3.      Paru- Paru
Paru-Paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Paru-paru terletek didalam rongga toraks setinggi tulang selangka sampai dengan diafragma. Paru-paru terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Pada bagian tengah dari organ tersebut terdapat organ jantung yang berbentuk kerucut beserta pembuluh daahnya. Bagian puncak paru-paru disebut apeks.
Paru-paru terdiri atas beberapa lobus yang diselaputi oleh pleura. Pleura tersebut ada dua macam yaitu pleura parietalis dan pleura viseralis. Diantara kedua pleura tersebut terdapat cairan pleura yang berisi cairan surfaktan. Keberadaan caian tersebut ditujukan untuk melindungi paru-paru. Paru-paru memiliki jaringan yang bersifat elastis dan berpori. Paru-paru befungsi sebagai tempat pertukaan gas oksigen dan karbondioksida.
Proses oksigenasi  terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1)      Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya. Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi : 
a.       Tekanan udara atmosfir 
b.      Jalan nafas yang bersih 
c.       Pengembangan paru yang adekuat 
2)      Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru. Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi : 
a.  Luas permukaan paru 
b. Tebal membran respirasi 
c.  Jumlah darah 
d.                        Keadaan/jumlah kapiler darah 
e.  Afinitas 
f.  Waktu adanya udara di alveoli 
3)      Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a.       Curah jantung (cardiac Output / CO) 
b.      Jumlah sel darah merah 
c.       Hematokrit darah 
d.      Latihan (exercise) 



D.    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGENASI
1.      Saraf Otonomik
Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi, hal ini dapat terlihat simpatis maupun parasimpatis. Ketika terjadi rangsangan, ujung saraf dapat mengeluarkan neurotsransmiter (untuk simpatis dapat mengeluarkan norodrenalin yang berpengaruh pada bronkodilatasi dan untuk parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang berpengaruh pada bronkhokonstriksi) karena pada saluran pernapasan terdapat reseptor adrenergenik dan reseptor kolinergik.
Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat melebarkan saluran pernapasan.
2.      Alergi pada Saluran Pernapasan
Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu yang terdapat dalam hawa pernapasan , bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan, dan lain-lain.
3.      Perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat memengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring usia perkembangan.
4.        Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor alergi, ketinggian tanah, dan suhu.kondisi tersebut memengaruhi kemampuan adaptasi.

5.              Perilaku
Faktor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi adalah  perilaku dalam mengkonsumsi makanan (status nutrisi).

E.     MASALAH KEBUTUHAN OKSIGEN
1.      Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat difisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel, di tandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis).
2.      Perubahan Pola Pernapasan
·         Tachipnea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali per menit.
·         B radypne a, merupakan pola pernapasan yang lambat dan kurang dari  10 kali per menit.
·         H ipervent ilas i, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam.
·         Kus maul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat Nditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolic.
·         H ipovont ilas i, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan oksigen yang ditandai dengan adanya nyeri kepala, penurunan kesadaran disorientasi, atau ketidakseimbangan elektrolit yang dapat terjadi akibat atelektasis, lumpuhnya otot-otot pernafasan, defresi pusat pernafasan, peningkatan tahanan jalan udara, penurunan tahanan jaringan paru, dan toraks, sertta penurunan compliance paru dan toraks.
·         Dis pne a, merupakan perasaan sesal dan berat saat pernafasan
·         Orthopne a, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru.
·         Cheyne stokes, merupakan siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.
·         Pernapasan paradoksial, merupakan pernapasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan atah dari keadaan normal, seriong ditemukan pada keadaan atelektasis.
·         Bi ot, merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan cheyne  stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur.
·         Esteridor, merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan











BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di gunakan untuk kelangsungan metabolism sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel.
Proses Oksigenasi :
· TransfortasiGas
· Ventilasi
· DifusiGas

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
· Saraf Otonomik
· Alergi pada SaluranNapas
· Perkembangan
· Perilaku
· Lingkungan

B.     SARAN

Dengan selesainya makalah ini disarankan kepada para pembaca agar dapat lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan oksigeni pada rumah sakit serta dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan. Diharapkan perawat serta tenaga kesehatan lainnya mampu memahami dan mendalami kebutuhan fisiologis oksigenasi yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat mendasar.




Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Caring

APLIKASI CARING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN PRAKTIK KEPERAWATAN Disusun oleh: AFIF DAFAKUSUMAH KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktik keperawatan. kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini . Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktik keperawatan  ini dapat memberikan manfaat mau...